Oleh: Abu Bakrin al-Atsari
Subhanallahi wa bihamdihi , Subhanallahil ‘adhim
“Maha Suci Allah dan dengan pujian-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung ” (HR. Muslim :2692, Abu Dawud:5091)
A. Makna Dzikir Ini
Tasbih artinya penyucian Allah Subhanahu wa Ta’ala dari segala sifat
kekurangan. Adapun Bihamdihi maknanya aku bertasbih sambil memuji Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Maksud seseorang bertasbih dengan dzikir ini adalah
untuk menjauhkan Allah
Subhanahu wa Ta’ala dari sifat-sifat yang tidak
layak bagi-Nya seperti bodoh, lemah, mati, ngantuk dan sifat-sifat yang
serupa dengan makhluk-Nya sekaligus memuji-Nya dengan menetapkan sifat-
sifat yang sempurna bagi-Nya. (Syarh Aqidah Wasithiyyah:1/128, Syahrul
Mumti’:2/67, al-futuhat:1/135).
B. Kapan Dzikiri Ini Dibaca
Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa
membaca tatkala pagi dan sore Subhanallah wa bihamdihi 100kali maka
tidaklah datang seseorang pada hari kiamat dengan amalan yang lebih
utama daripada bacaan ini kecuali seseorang yang mengucapkan yang serupa
atau lebih banyak lagi.” (HR. Muslim no.2692, Abu Dawud 5091)
C. Keutamaan Dzikir Ini
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengatakan: “Dua kata
yang ringan di lidah, berat dalam mizan (timbangan amal hari kiamat),
disukai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu Subhanallahi wa bihamdihi,
Subhanallahil ‘adhim. (Shahih Bukhari :6406)
Dari Jabir radliyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan Subhanallahil ‘adhim wa bihamdihi maka ditanamkan baginya kurma di surga”. (Hasan Shahih, Sunan Tirmidzi:3464)
Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengatakan: “Barangsiapa yang membaca Subhanallahi wa bihamdihi dalam sehari 100 kali maka diampuni dosanya sekalipun seperti buih dilautan”. (Muslim:6842)
Dari Sulaimana bin Yasar dari seorang laki-laki Anshor bahwa Nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Berkata Nabi Nuh ‘alaihissallam
kepada anaknya: ‘ Aku wasiatkan kepadamu dengan suatu wasiat yang aku
ringkas agar engkau tidak melupakannya. Aku wasiatkan dengan dua hal dan
aku larang dari dua hal’. Kemudian beliau menyebutkan diantara
wasiatanya, “Dan aku wasiatkan dengan Subhanallahi wa bihamdihi karena
ia adalah do’anya para makhluk dan dengan dua kata itu makhluk diberikan
rezeki. Dan tak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya,
tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”. (QS. Al Isra’(17):44). (HR.
an-Nasai dan al-Bazzar, lihat Shahih Targhib wa Tarhib:1543)
D. Faedah
Konteks hadits ini (Hadits Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu diatas)
menunjukkan bahwa dzikir ini dibaca 100kali sekaligus untuk dua waktu
itu tidak dipisah menjadi dua waktu, pagi 100 kali dan sore 100kali,
berdasarkan riwayat lain yang menjelaskan hal itu. Lebih utama maksudnya
lebih utama dari jenis dzikir ini bukan dari amalan yang lain. (lihat
al-Futuhat:1/669) Bolehnya menambah bilangan dzikir ini karena
disyariatkan dan tidaklah terlarang, sebagaimana larangan untuk menambah
ibadah yang memang sudah dibatasi bilangannya seperti roka’at shalat,
bilangan wudhu dan lainnya. (al Futuhat:1/670) Allah-lah pemberi taufiq
ke jalan yang benar.
Wallahu ‘alamu bish showab.
***
Diketik ulang dari Majalah Al-Mawwadah Edisi 12 Tahun ke 1, Jumadil Tsani – Rajab 1429 H, Rubrik Benteng Diri Muslim hal.20
Humaira Ummu Abdillah
Alhamdulillah.. cukup lengkap informasi bacaan tasbih nya. Terima kasih.
BalasHapusTasbih Giok membantu mempermugah dalam menghitung membaca tasbih, bisa diperoleh di www.batugiok.com